Santo Bonifasius

Pada tahun 719, biarawan misionaris memulai misinya. Bonifasius membuat ribuan orang bertobat. Suatu ketika di Sachsen, Bonifasius bertemu dengan suku yang menyembah dewa Norse dalam bentuk pohon ek besar. Bonifasius berjalan ke atas pohon, melepas kemejanya, mengambil kapak, dan tanpa sepatah kata pun dia menebas dewa kayu (pohon) selebar enam kaki itu. Bonifasius berdiri di bagasi, dan bertanya, "Bagaimana berdiri dewa Anda yang perkasa? Tuhanku lebih kuat dari dia. "
Pada 722 Paus menahbiskan dia uskup untuk seluruh Jerman. Selama 30 tahun Bonifasius bekerja untuk mereformasi dan mengorganisir Gereja, menghubungkan berbagai komunitas lokal secara erat dengan Roma. Dia meminta bantuan para biarawan dan biarawati Inggris untuk mengabar kepada orang-orang, memperkuat semangat Kristiani mereka, dan memastikan kesetiaan mereka kepada paus. Dia mendirikan biara Fulda, sekarang menjadi tempat pertemuan tahunan para uskup Katolik Roma Jerman. Sekitar 746 Bonifasius diangkat menjadi uskup agung Mainz, di mana dia menetap selama beberapa tahun sebagai kepala semua gereja Jerman.
Selama bertahun-tahun ia terus melakukan korespondensi ekstensif, menanyakan arahan para paus, memberikan informasi tentang banyak komunitas Kristen, dan menyampaikan keinginan paus kepada orang-orang. Pada 752, sebagai utusan paus, dia menobatkan Pepin sebagai raja kaum Frank. Di usia 80-an dan masih dipenuhi dengan semangat khasnya, Bonifasius kembali untuk memberitakan Injil di Frisia. Di sana, pada tahun 754 dekat kota Dokkum, Bonifasius dan beberapa orang rekannya dicegat oleh sekelompok penduduk setempat yang buas dan dihukum mati. Jenazahnya kemudian dibawa ke Fulda, di mana dia dihormati sebagai martir dalam agama Kristen.
Bonifasius adalah orang yang bertindak, tetapi dia juga peka terhadap perasaan orang-orang yang berhubungan dengannya. Kejeniusan dan kesetiaannya kepada Roma memengaruhi agama Kristen Jerman selama berabad-abad.